Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut
“Bukan hanya Dia yang Esa disebut ‘tanpa awal’ dan ‘tanpa akhir,’ karena Dia tidak dipermalukan dan abadi; tapi ... Dia tidak mungkin tercapai dalam keagungan-Nya, tak dapat dipahami dalam kebijaksanaan-Nya, tak dapat dipahami dlm kuasa-Nya, dan tak terduga dalam kemanisan-Nya.”